PESAWAT SEDERHANA
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
Dosen Pengampu : Erika
Fitri Wardani, M.Pd
Disusun oleh :
1.
Vera Yulita
2.
Lupita
3.
Kurnila Sari
4.
Adinda Saputri
5.
Joko Purnama
6.
Sadlin
SEMESTER
II/E
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
PROGRAM STUDI PGSD
TAHUN AJARAN 2016
PROGRAM STUDI PGSD
TAHUN AJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Pesawat
Sederhana ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Penulis
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita terhadap apa saja yang
termasuk dalam pesawat sederhan dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Semoga
makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terjadi kesalahan yang kurang berkenan. Serta penulis menerima kritik dan saran
yang membangun demi kebaikan demi perbaikan ke arah yang lebih baik.
Bangka Tengah, 9 Mei 2016
Hormat
penulis
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
G. Kesimpulan
H. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia diberi anugerah akal oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan akalnya
manusia dapat mengembangkan dirinya, bekerja mengolah dan mengelola alam, yang
semuanya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seiring dengan perkembangan zaman,
berkembang pula ilmu pengetahuan manusia. Dengan segala kemampuan daya akalnya,
manusia berusaha mencari, menemukkan, dan menciptakan teknologi untuk menunjang
kehidupannya dimuka bumi ini. Salah satunya adalah menemukan dan menciptakan
alat untuk meringankan dan memudahkan pekerjaan manusia yang disebut dengan
pesawat.
Dengan pesawat beban manusia dalam bekerja untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya menjadi semakin ringan dan mudah manusia tidak perlu lagi
mengeluarkan energi yang besar sehingga menguras dan menghabiskan tenaga atau
energinya ketika bekerja.
Penggunaan pesawat ini banyakl kita jumpai dalam kehidupan manusi
sehari-hari. Misalnya, ketika memotong kita menggunakan pisau atau gunting,
tukang kayu mencabut paku dengan palu pencabut paku, orang menaikkan drum
minyak ke atas truk dengan papan atau bidang miring, orang membuat tangga pada
rumahnya yang berlantai dua, orang menggunakan katrol ketika mengambil air dari
dalam sumur, dan sebagainya.
Pesawat yang digunakan manusia untuk mempermudah dan meringankan
pekerjaannya ada dua macam, yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pesawat sederhana.
B. Identifikasi Masalah
1.
Apa pengertian pesawat sederhana ?
2.
Apa jenis-jenis pesawat sederhana dan bagaimana penerapannya ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Menjelaskan pengertian pesawat
terbang.
2.
Menjelaskan jenis-jenis pesawat
terbang serta penerapannya.
3.
Menjelaskan mekanik pesawat
terbang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pesawat Sederhana
Pesawat terbang adalah
sebuah alat yang dibuat dan dalam penggunaannya menggunakan media udara. Pengertian
pesawat terbang juga dapat diartikan sebagai benda-benda yang dapat
terbang, baik benda tersebut lebih ringan daripada udara ataupun yang lebih
berat daripada udara. Tentang bagaimana benda-benda tersebut dapat terbang
tentunya ada suatu sifat tersendiri dari benda tersebut, sehingga dapat
diterbangkan. Biasanya sifat tersebut dapat timbul sebagai akibat dari adanya
udara, atau dapat diartikan pesawat dapat terbang di udara karena adanya udara.
Prinsip tentang benda-benda yang dapat bergerak atau
gaya-gaya yang timbul akibat pergerakkan antara suatu benda dengan udara
dipelajari di dalam Aerodinamika. Aero
berasal dari bahasa Yunani artinya udara, pesawat terbang, atau penerbangan
bahkan juga Ilmu Keudaraan (Ilmu Penerbangan). Dinamika berasal dari bahasa Yunani artinya kekuatan atau tenaga,
ilmu yang menyelidiki benda-benda bergerak serta gaya yang menyebabkan gerakan
benda tersebut.
Jadi, pengertian ilmu penerbangan (aerodinamika) berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang akibat-akibat yang ditimbulkan udara atau
gas-gas lain yang bergerak.
1. Pengungkit
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang paling
sederhana. Pengungkit ini terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam,
kayu, atau batang bambu) yang berotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan titik
tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi tumpuan bagi pengungkit, ada dua
titik lain pada pengungkit, yaitu titik beban dan titik kuasa.
Titik beban merupakan titik dimana kita meletakkan atau menempatkan beban yang
hendak diangkat atau dipindahkan, sedangkan titik kuasa merupakan titik dimana
gaya kuasa diberikan untuk mengangkan atau memindahkan beban.
Pengungkit biasa juga disebut dengan TUAS. Pengungkit merupakan salah satu
alat pesawat sederhana yang dapat digunakan untuk mengungkit, mencabut atau
mengangkat benda. Pengungkit terdiri dari tiga bagian,yaitu:
a.
Titik Tumpu disebut
juga dengan titik fulkrum, yaitu titik tempat batang ditumpu atau diputar.
b.
Titik Beban yaitu
bekerjanya beban.
c.
Titik Kuasa yaitu
bekerjanya gaya.[2]
Jenis
Pengungkit dapat dikelompokkan berdasarkan letak titik tumpu,
lengan kuasa, dan lengan beban.
a.
Pengungkit Jenis Pertama
Pengungkit jenis pertama (disebut
juga pengungkit kelas 1) memiliki letak titik tumpu (T) yang berada diantara
titik beban (B) dan titik kuasa (K). Bentuk ini adalah bentuk dasar atau bentuk
paling umum dari sebuah pengungkit. Contohnya adalah jungkat-jungkit, gunting,
tang, palu,linggis, dan sejenisnya.[3]
b.
Pengungkit Jenis Kedua
Pengungkit jenis kedua (disebut
juga pengungkit kelas 2) memiliki letak titik beban (B) yang berada diantara
titik kuasa (K) dan titik tumpu (T). Contoh pemanfaatan pengungkit jenis kedua
diantaranya gerobak dorong, pembuka botol, pemecah kemiri, dan sejenisnya.[4]
c.
Pengungkit jenis
ketiga (disebut juga pengungkit kelas 3) memiliki letak titik kuasa (K) yang
berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu (T). Contoh
pemanfaatan pengungkit jenis ketiga diantaranya pinset, stapler, alat
pancing, termasuk lengan Anda, dan sejenisnya.
Katrol merupakan pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau
piringan beralur dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan
tersebut. Ditinjau dari cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit,
karena pada katrol juga terdapat titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban. [5]
Berdasarkan susunan tali dan rodanya, katrol dibedakan menjadi katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
a.
Katrol Tetap
Katrol tetap
merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika digunakan. Biasanya posisi
katrolnya terikat pada satu tempat tertentu. Titik tumpu sebuah katrol tetap
terletak pada sumbu katrolnya. Contoh pemanfaatan katrol tetap adalah pada alat
penimba air sumur dan katrol
pada tiang bendera.
b.
Katrol Bebas
Katrol bebas
merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya berubah ketika digunakan. Artinya,
katrol bebas tidak ditempatkan di tempat tertentu, melainkan ditempatkan pada
tali yang kedudukannya dapat berubah. Contoh pemanfaatan katrol bebas adalah
pada alat pengangkat peti kemas.[6]
c.
Katrol Majemuk atau
Sistem Katrol
Katrol majemuk
merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan
dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas dan salah
satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Bila ujung tali yang lain
ditarik, maka beban akan
Terangkat. [7]
2.
Bidang Miring
Bidang
Miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut
tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Salah satu contoh bidang miring
adalah tangga yang biasa kamu naiki. Jika kamu menaiki tangga yang sangat
curam, kamu pasti akan merasa lebih berat untuk mengangkat kakimu dan kamu
memerlukan tenaga yang lebih besar. Jika kamu menaiki tangga yang sangat
landai, kamu pasti akan merasa lebih ringan untuk mengangkat kakimu dan kamu
memerlukan tenaga yang lebih kecil. Tetapi jika terlalu landai, jarak yang
harus kamu tempuh akan semakin jauh.[8]
Contoh
lain dari bidang miring, yaitu: Jalan berkelok pada bukit, papan miring untuk
menaiki drum ke bak mobil dan sekrup.
3.
Roda dan Poros
Roda dan poros merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri
dari dua buah silinder dengan jari-jari yang berbeda dan bergabung di pusatnya.
Silinder berjari-jari besar dinamakan roda dan silinder berjari-jari kecil
dinamakan poros.
Roda digunakan untuk memindahkan benda agar lebih ringan, roda memiliki
sebuah poros dan bisa berputar pada porosnya. Salah satu contoh roda adalah
roda sepeda yang biasa kamu naiki. [9]
Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang
digunakan untuk memindahkan (dalam hal ini, memutar) sebuah benda. Contoh
penerapan roda dan poros dalam kehidupan diantaranya pemutar keran air,
pegangan pintu yang bulat, obeng,roda pada kendaraan, setir kendaraan, alat
serutan pensil, bor tangan, dan sejenisnya.[10]
C. Keuntungan Mekanik Jenis-jenis Pesawat Terbang
Suatu nilai yang menyatakan seberapa besar pesawat,sederhana memudahkan
pekerjaan dengan memperkecil gaya kuasa yang diperlukan.
1.
Pengungkit[11]
Gambar 5.6 menunjukkan sebuah batang (pengungkit) yang
dipergunakan untuk memindahkan sebuah batu. Komponen-komponen yang terdapat
dalam sebuah pengungkit diantaranya:
a. Titik kuasa (K) yaitu bagian ujung pengungkit yang diberi
gaya kuasa untuk mengangkat beban.
b. Titik beban (B), yaitu bagian ujung pengungkit yang
digunakan untuk mengangkat atau memindahkan benda yang hendak diangkat atau
dipindahkan.
c.
Titik tumpu (T),
yaitu bagian pengungkit yang menjadi posisi tumpuan atau penyangga.
d.
Letak titik tumpu
ini beragam, ada yang ditengah-tengah bagian pengungkit, ada pula yang di
bagian ujungnya, bergantung jenis pengungkit.
e.
Lengan kuasa (Lk), yaitu jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu.
f.
Lengan beban (Lb), yaitu jarak antara titik beban dengan titik tumpu.
g.
Gaya berat beban (Fb),yaitu gaya berat
yang ditimbulkan beban pada pengungkit.
Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa
yang diperlukan untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban. Demikian pula
semakin dekat beban dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang
diperlukan. Secara matematis, hubungan gaya kuasa,gaya berat beban, lengan
kuasa, dan lengan beban dinyatakan oleh persamaan:
dengan:
Fb = gaya berat beban yang akan diangkat (satuannya newton)
Fk = gaya kuasa yang diberikan (satuannya newton)
Lk = panjang lengan kuasa/jarak antara titik kuasa dan titik tumpu
(satuannya meter)
Lb = panjang lengan beban/jarak antara titik beban dan titik tumpu
(satuannya meter)
Besar keuntungan mekanis (KM) pada pengungkit merupakan perbandingan antara
berat beban (B) dan gaya kuasa (F) atau perbandingan antara lengan kuasa (Lk)
dan lengan beban (Lb).
Contoh Soal:
Sebuah benda akan diangkat dengan menggunakan pengungkit
seperti tanpak pada gambar berikut. Benda tersebut memiliki berat sebesar 1200
newton. Bila pengungkit tersebut panjangnya adalah 3 meter, dan jarak antara
beban ke titik tumpu adalah 1 meter, berapakah gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban tersebut? Berapa keuntungan mekanis yang diberikan oleh
pengungkit? [13]
Keuntungan mekanis
pengungkit jenis pertama
Pengungkit jenis
pertama memiliki posisi titik tumpu yang berada diantara titik beban dan titik
kuasa (Gambar 5.7). Panjang lengan beban dan panjang lengan kuasanya bergantung
pada posisi titik tumpunya, sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan bisa
lebih besar atau lebih kecil dari satu.[14]
Keuntungan mekanis
pengungkit jenis kedua
Pengungkit jenis
kedua memiliki posisi titik beban yang berada diantara titik tumpu dan titik
kuasa (Gambar 5.8). Panjang lengan kuasa selalu lebih panjang daripada panjang
lengan beban,sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan selalu lebih besar dari
satu.
Keuntungan mekanis
pengungkit jenis ketiga
Pengungkit jenis
ketiga memiliki posisi titik kuasa yang berada diantara titik beban dan titik
kuasa (Gambar 5.9). Panjang lengan kuasa selalu lebih pendek daripada panjang
lengan beban, sehingga keuntungan mekanis yang dihasilkan selalu lebih kecil
dari satu.[15]
2.
Katrol
Katrol yang memiliki
jumlah roda katrol lebih banyak akan memberikan keuntungan mekanis yang lebih
besar, meskipun sebenarnya keuntungan mekanis pada katrol ditentukan seberapa
banyak penggal tali yang menyangga bebannya. Untuk mengangkat beban seberat Fb
maka kita menarik tali dengangaya Fk. Gaya berat Fb besarnya sama dengan jumlah
gaya-gaya yang bekerja pada penggal tali atau sejumlah penggal tali yang
menahan beban. Agar lebih jelas, marilah kita bahas satu-persatu.
Keuntungan mekanis pada katrol tetap
Pada katrol tetap
(Gambar 5.14) hanya terdapat satu penggal tali yang menahan beban, sehingga
besar gaya kuasa (Fk) untuk menarik beban sama dengan gaya berat beban (Fb),
atau
sehingga
keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah
Keuntungan mekanis
yang diberikan oleh katrol tetap adalah 1 (satu), artinya bahwa pada katrol
tetap gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban sama dengan gaya berat beban
itu sendiri. Penggunaan satu katrol tetap hanya mengubah arah gaya kuasa,
sehingga keuntungan yang
diperoleh adalah memudahkan pengangkatan beban saja.[16]
Keuntungan mekanis
pada katrol bebas
Pada katrol bebas
(Gambar 5.15) beban yang akan diangkat digantungkan pada poros katrol dan beban
serta katrolnya ditopang oleh dua penggal tali pada masing-masing sisi katrol,
sehingga gaya berat beban (Fb) ditopang oleh gaya kuasa (Fk) pada dua penggal
tali, atau
Sehingga keuntungan mekanis untuk katrol bebas
adalah
Keuntungan mekanis
yang diberikan oleh katrol bebas adalah 2 (dua), artinya bahwa untuk mengangkat
beban menggunakan katrol bebas hanya diperlukan ½ gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban tersebut bila tanpa menggunakan katrol. Penggunaan katrol
bebas berfungsi untuk melipatgandakan gaya.
Keuntungan mekanis
pada katrol majemuk atau sistem katrol
Katrol majemuk
merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bergerak. Katrol majemuk sering
disebut juga sistem katrol.[17]
Pada sistem katrol,
keuntungan mekanis ditentukan oleh berapa banyak penggal tali penyangganya. Misalnya,
sistem katrol yang terdiri dari satu katrol tetap dan satu katrol bebas (Gambar
5.16). Beban pada sistem katrol ini ditopang oleh dua penggal tali (hampir sama
dengan katrol bebas), atau
sehingga keuntungan mekanis
yang dihasilkan [18]
adalah 2 (dua),
atau
Tampak
pada Gambar 5.13 bahwa untuk mengangkat beban seberat Fb diperlukan gaya sebesar
Fk. Gaya berat Fb ditopang oleh 4 penggal tali penyangga, dan karena gaya berat
ini sama dengan gaya yang bekerja pada masing-masing penggal tali, maka
sehingga keuntungan
mekanis dari penggunaan katrol majemuk adalah
Keuntungan mekanis
yang diberikan oleh katrol majemuk seperti ini adalah 4 (empat), artinya bahwa
pada katrol majemuk tersebut gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban adalah
¼ dari gaya berat bebannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak penggal
tali yang menyangga
beban, maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat atau
memindahkan beban tersebut, atau dengan kata lain semakin besar keuntungan
mekanisnya.[19]
Contoh pemanfaatan
sistem katrol diantaranya alat pengangkat pada mobil derek, chainhoist (alat
untuk mengangkat mesin mobil dari bodi mobil), hingga crane. Beberapa gambar contoh-contoh
sistem katrol ditunjukkan oleh Gambar 5.18.
Contoh soal[20]
Bila berat beban 1.500 N ditarik ke
atas dengan menggunakan katrol bergerak bebas. Hitunglah gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban tersebut!
Penyelesaian:
Untuk katrol bergerak, gaya yang
diperlukan sama dengan setengah berat benda, dengan persamaan:
KM = W/F = lk/lb = 2
W/F = 2
2F = w
2F = 1.500 N
F = 1.500 N/2
F = 750 N
Jadi gaya yang diperlukan untuk
mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak adalah 750 N.
3.
Bidang Miring
Sebuah kotak dengan
berat B akan dipindahkan ke atas sebuah rak setinggi t dengan menggunakan
sebuah bidang miring yang panjangnya p dan dengan gaya F. Bila kita mendorong
kotak tersebut dengan gaya F sepanjang bidang miring yang panjangnya p, maka kita
telah melakukan kerja atau usaha yang besarnya adalah
Sedangkan apabila peti seberat B tersebut diangkat langsung secara tegak,
tanpa bantuan bidang miring ke atas sebuah rak setinggi t, maka kerja atau
usaha yang harus dilakukan adalah
Karena ketinggian
yang hendak dicapai, yakni tinggi rak adalah tetap (sama),
sehingga besar
kerja atau usaha atau kerja yang kita lakukan, baik dengan menggunakan bidang
miring maupun tanpa menggunakan bidang miring adalah sama, atau secara matematis
dapat dituliskan:[21]
Dengan:
F = gaya kuasa yang diperlukan untuk
memindahkan beban
B = gaya berat beban
T = ketinggian kemana beban dipindahkan atau perbedaan ketinggian
ujungujung
bidang miring
P = panjang bidang miring
Keuntungan mekanis yang kita peroleh dengan menggunakan bantuan bidang
miring adalah:
Contoh Soal:[22]
Sebuah peti yang
beratnya 200 newton akan dipindahkan ke sebuah rak yang tingginya 2 meter
melalui suatu bidang miring yang panjangnya 4 meter. Berapakah gaya yang diperlukan
untuk memindahkan peti tersebut? (asumsikan bidang miring cukup licin sehingga
tidak ada gaya gesekan antara peti dan bidang miring) Berapa keuntungan mekanis
yang diberikan oleh bidang miring tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: B = 200
N
t = 2 m
p = 4 m
Ditanya: F = ?
Jadi, gaya yang
diperlukan untuk memindahkan beban seberat 200 N ke atas rak setinggi 2 meter
dengan bantuan sebuah bidang miring sepanjang 4 meter adalah 100 N. Keuntungan
mekanis yang diberikan oleh bidang miring adalah 2.
4.
Roda dan Poros
Jika gaya berat Fb
akan diangkat menggunakan roda berporos, dimana jari-jari roda adalah R dan
porosnya r, dengan cara menarik tali dengan gaya kuasa sebesar Fk, maka berlaku
persamaan:
sehingga keuntungan
mekanis penggunaan roda dan poros adalah:
Oleh karena R
biasanya lebih besar dari r (R>r), maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban lebih kecil daripada gaya berat beban. Dengan demikian, roda dan poros memiliki
fungsi melipatgandakan gaya kuasa, dimana besarnya bergantung pada perpandingan
jari-jari roda dan porosnya.
Contoh soal:[23]
Seseorang bermaksud
untuk melubangi kayu dengan menggunakan sebuah bor tangan. Bila jari-jari mata
bor adalah 1 cm dan radius putar gagang bor tersebut adalah 10 cm, berapa keuntungan
mekanis yang ia peroleh ketika melubangi kayu tersebut?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pesawat digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan. Ada dua jenis pesawat
yaitu pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana ada empat macam, yaitu tuas atau
pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk melipatgandakan gaya atau
kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan ketika menempuh jarak
yang lebih jauh.
Pesawat sederhana bukan untuk menciptakan gaya atau menyimpan gaya, tapi
untuk memudahkan dan meringankan pelaksanaan pekerjaan. Aplikasi pesawat sederhana
dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai. Contohnya gunting, pemecah
kemiri, gerobak dorong, pisau, tangga, katrol penimba air, sepeda, jam, mobil
truk, dan mobil derek.
B. Saran
Demikianlah
makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas konsep dasar IPA. Apabila ada kesalahan
dalam pembuatan makaah kami, kami mohan maaf. Kritik dan saran sangat dibutuhkan
dalam proses pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pesawat
Sederhana Kelas VIII SMP diakses di http://fisikastudycenter.com/fisika-smp/59-pesawat-sederhana-kelas-viii-smp-pdf
Direktori FMIPA UPI, Pesawat
Sederhana Diakses di http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195107261978032-FRANSISCA_SUDARGO/7._Model_Buku_IPA_SMP_%28Revisi-2007%29/02._Kelas_VIII/Bab._15-VIII_Pesawat_Sederhana_%28Made%29.pdf
Purnawati, Dewi. Bab 7 Usaha
energi dan pesawat terbang diakses di http://dewipurnawati1.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_7_usaha_energi_dan_pesawat_sederhana.pdf
BBM _5
(Pesawat_Sederhana)_KD_FISIKA_pdf
M.Zainuri, Pesawat Sederhana
diakse di http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/PesawatSederhana_m.zainuri_174.pdf
[1] Pesawat Sederhana Kelas VIII SMP diakses di http://fisikastudycenter.com/fisika-smp/59-pesawat-sederhana-kelas-viii-smp-pdf pada
tanggal 9 Mei 2016
[8] M.Zainuri, Pesawat Sederhana diakse di http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/PesawatSederhana_m.zainuri_174.pdf
[10] Dewi purnawati, Bab 7 Usaha energi dan pesawat terbang diakses
di http://dewipurnawati1.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_7_usaha_energi_dan_pesawat_sederhana.pdf
[11] Direktori FMIPA UPI, Pesawat Sederhana Diakses di http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195107261978032-FRANSISCA_SUDARGO/7._Model_Buku_IPA_SMP_%28Revisi-2007%29/02._Kelas_VIII/Bab._15-VIII_Pesawat_Sederhana_%28Made%29.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar