Selasa, 25 Oktober 2016
Rabu, 25 Mei 2016
makalah profesi pendidik
Keterampilan Guru dalam Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran
Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat pekuliahan profesi pendidik
Disusun oleh :
1. Vera
Yulita ( 150141548 )
2. Dewi
Fatmasintiya (150141522)
3. Komsels
Faraftonof (150141518)
Dosen
Pengampu : Vika Martahayu, M.Pd
SEMESTER II/E
PROGRAM
STUDI PGSD
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN
AJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaiakan makalah tentang “Keterampilan
Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran“ dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan penulis juga berterimakasih
pada Ibu Vika Martahayu, M.Pd selaku
Dosen mata kuliah profesi pendidik yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan kita
mengenai keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam pengembangan media
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang
telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Bangka
Tengah, 26 Februari 2016
Hormat
penulis
Tim penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG..................................................................................
1
B. IDENTIFIKASI
MASALAH.......................................................................
2
C. TUJUAN
PENULISAN................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR BAGI GURU..........................
3
B. MEDIA PENDIDIKAN...............................................................................
5
C. PENGEMBANGAN
MEDIA DAN SUMBER PELAJARAN..................
6
D. TEORI-TEORI
YANG BERKAITAN DENGAN SUMBER PELAJARAN 7
E. MANFAAT
MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................. 12
B. KRITIK
DAN SARAN................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar
yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap
kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada
umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu persiapan mengajar
terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan
lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam
media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para
pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai
dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang
akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam
menayangkan pesan dan informasi (Kemp. 1985).
Karakteristik dan kemampuan masing-masing perlu mendapat perhatian dari
pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Sehubungan dengan hal tersebut melalui tulisan ini dipaparkan tentang
pengertian dan peranan media dalam pembelajaran, jenis dan karakteristik media,
pemanfaatan media dalam pembelajaran, serta media dalam era teknologi
informasi.
B. Identifikasi
1.
Apa saja keterampilan dasar mengajar yang harus
dimiliki oleh seorang guru? Masalah
2.
Bagaimana pengembangan media dan sumber pelajaran bagi
seorang guru?
3.
Bagaimana manfaat media pendidikan dalam proses
belajar mengajar?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui keterampilan apa saja yang harus dimiliki
seorang guru dalam proses pembelajaran.
2.
Mengetahui peran guru dalam pengembangan media
pembelajaran.
3.
Mengetahui manfaat media pendidikan bagi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keterampilan Dasar Mengajar bagi Guru
Keterampilan dalam mengajar
bagi guru sangat diperlukan agar guru dapat
melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru
bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang akan dibahas pada
bab-bab selanjutnya.[1]
Keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu karakteristik
umum dari seseorang yang berhubungan
dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan, berupa
bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh
seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya
secara terencana dan profesional. Ada beberapa
keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru, antara lain:
1.
Keterampilan
membuka pelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana
siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang
akan dipelajari.
2.
Keterampilan
menjelaskan, yaitu guru menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara
sistematis dengan tujuan. Dalam mempunyai keterampilan penjelasan guru dapat dengan mudah membimbing
siswa untuk memahami suatu konsep, teori, pertanyaan-pertanyaan, dll. [2]
3.
Keterampilan
bertanya, keterampilan ini juga tidak kalah penting dengan keterampilan yang lainnya.
Mengapa demikian, sebab melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana
pembelajaran lebih bermakna. Dapat anda rasakan, pembelajaran akan menjadi
sangat membosankan manakala selama berjam-jam guru hanya menjelaskan materi
pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan,
atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
4.
Keterampilan
memberikan penguatan (reinforcement),
adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si
penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga
merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
5.
Keterampilan
menutup pelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan
pelajaran. Usaha menutup pelajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, mengetahui tingkat keberhasilan
guru dalam proses pembelajaran.
Selain itu, guru juga harus terampil
dalam proses pembelajaran dalam memberikan motivasi, dimana hal ini merupakan salah satu aspek
dinamis yang sangat penting. Guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, karena pada
hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan dengan keadaan
mental seseorang. Dengan demikian apabila peserta didik belum siap (secara
mental) menerima pelajaran yang akan disampaikan, maka dapat dipastikan bahwa
pembelajaran yang dilaksanakan tersebut akan berjalan dengan sia-sia dan tanpa
makna. [3]
Ada beberapa cara untuk memotivasi siswa dalam
belajar, antara lain :
1.
Memperjelas
tujuan yang ingin dicapai;
2.
Membangkitkan
minat siswa;
3.
Sesuaikan
materi pelajaran dengan pengalaman dan kemampuan siswa;
4.
Ciptakan
suasana yang menyenangkan dalam belajar;
5.
Berilah
pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa;
B.
Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju
penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al.,
2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan
pembelajaran.[5]
Media juga
berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi
yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima.
Sejumlah pakar membuat batasan tentang media, diantaranya yang dikemukakan oleh
Association of Education and Communication Technology (AECT) Amerika. Menurut
AECT, Media adalah bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat
diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Hal yang sama
dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah
segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta
didik untuk belajar.
Dari batasan yang telah disampaikan oleh para ahli
mengenai media, dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran
adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan
unformasi dari sumber ke peserta didik yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Media, selain digunakan untuk
menyampaikan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk
menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan
maupun motivasi, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
C.
Pengembangan Media dan Sumber Pelajaran
Media pembelajaran merupakan salah
satu faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dalam proses
belajar mengajar, dua unsur yang amat penting, yaitu metode mengajar dan media
pembelajaran. Media sangat bermanfaat sebagai penyampai informasi yang dapat
menunjang proses pengajaran semakin menarik dan tidak bosan. Media juga telah
dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar,
namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses
pembelajaran pada umumnya disebabkan oleh berbagai alasan, seperti waktu
persiapan mengajar yang terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya yang
tersedia, ataupun alasan lain. [6]
Hal tersebut sebenarnya tidak perlu
muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan
masing-masing oleh para pengajar. Media sebagai alat mengajar berkembang
demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun
cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu,
keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki
karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp. 1985).
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari
para pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi
yang dihadapi.
D.
Teori-Teori Yang Berkaitan
dengan Sumber Belajar
Pembelajaran diupayakan mencakup
semua variabel pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar. Ada tiga
variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, variabel metode,
dan variabel hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran adalah mencakup ssemua
variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh perencana pembelajaran, dan harus
diterima apa adanya. Yang termasuk dalam variabel ini adalah tujuan
pembelajaran, karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa.
Variabel
metode pembelajaran adalah mencakup semua cara yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu. Yang termasuk dalam
variabel ini adalah strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi
penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran. Sedangkan variabel
hasil pembelajaran mencakup semua akibat yang muncul dari penggunaan
metode tertentu pada kondisi tertentu, seperti keefektifan pembelajaran,
efisiensi pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran. [7]
Inti dari rencana pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama dalam perancangan pembelajaran adalah
pada pemilihan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi dan hasil
pembelajaran. Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi
pembelajarannya, dan apa hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu, barulah
menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari perancang
pembelajaran setelah mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata
yang ada dan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Ada tiga prinsip yang perlu
dipertimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran, yaitu :
1.
Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk
semua tujuan dalam semua kondisi ;
2.
Metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki
pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran;
3.
Kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki
pengaruh yang konsisten pada hasil pembelajaran.
Berkenaan dengan menyusun rencana pembelajaran, Reigeluth dan Merrill dalam Reigeluth telah mengembangkan model
pembelajaran secara komprehensif yang terdiri dari tiga variabel utama, yaitu kondisi
pembelajaran (instructional conditions), metode pembelajaran (instructional
methods), dan hasil pembelajaran (instructional outcomes). Interelasi
antara ketiga variabel tersebut dihasilkan dua teori pembelajaran, yaitu teori
pembelajaran deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif, yang secara diagram
dapat digambarkan sebagai berikut. [8]
Gambar 4. Interelasi
Variabel Kondisi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, dan Hasil Pembelajaran.
Sumber : Reigeluth, C. M. (1983). Instrucsional Design Theories and Model ;
An overview of their current satatus.
Pada teori pembelajaran deskriptif,
variabel kondisi pembelajaran dan metode pembelajaran merupakan variabel bebas,
dan hasil pembelajaran sebagai variabel terikat. Kedua variabel bebas
berinteraksi untuk menghasilkan efek hasil pembelajaran. Sedangkan pada teori
pembelajaran preskriptif, variabel kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran
merupakan variabel bebas, dan metode pembelajaran sebagai variabel terikat.
Kedua variabel bebas tersebut berinteraksi untuk menetapkan metode pembelajaran
yang optimal. Dengan bahsa yang lebih mudah dapat dikatakan bahwa teori
pembelajaran yang bersifat preskriptif membahas bagaimana mengelola
faktor-faktor eksternal agar orang yang belajar dapat belajar dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan teori belajar deskriptif membahas bagaimana proses
belajar. Terjadi pada diri orang yang belajar.[9]
Metode pembelajaran merupakan
cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah
kondisi yang berbeda pula. Hasil pembelajaran merupakan semua efek yang dapat
digunakan sebagai indikator tentang nilai dari pengggunaan metode pembelajaran
pada kondisi yang berbeda. Selanjutnya, permasalahan yang berkaitan
dengan masing-masing variabel pembelajaran dapat dijelaskan melalui
diagram taksonomi variabel pembelajaran Reigeluth dan Merrill, seperti
berikut.
Berdasarkan
diagram tersebut, tampak bahwa pembelajaran memiliki variabel yang saling
berhubungan. Variabel kondisi berhubungan dengan variabel strategi dan variabel
hasil, demikian pula hubungan variabel lainnya yang dapat dibolak-balik. Hal
ini memberikan gambaran bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling
berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Atau dengan kata lain,
dalam merancang rencana pembelajaran perlu diperhitungkan sistem yang saling
berpengaruh.[10]
E.
Manfaat Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut.
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifaft verbalistis(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.
Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan
realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.
Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai, film, atau model;
c. Gerak yang
terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan high speed photography;
3.
Penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
a.
Menimbulkan kegairahan belajar;
b.
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik denan lingkungan dan kenyataan;
c.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri
menurut kemampuan dan minatnya.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar
yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut.
Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat
tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu
diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan dalam mengajar bagi guru sangat diperlukan agar guru dapat
melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, dimana keterampilan dasar mengajar merupakan salah satu
karakteristik umum dari seseorang yang
berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui
tindakan, berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus
dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas
pembelajarannya secara terencana dan profesional.
Media
pendidikan salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga
membantu mengatasi perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan
daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan
lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan. Dimana
media pembelajaran salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses
pembelajaran.
Media
sangat bermanfaat sebagai penyampai informasi yang dapat menunjang proses
pengajaran semakin menarik dan tidak bosan. Inti dari rencana pembelajaran
adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan.
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah
yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya pada materi ”Keterampilan Guru dalam Pengembangan Media
Pembelajaran”. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan
sampai kepada kami dan jika terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan
memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA
Fikiharfian. 2013. Peran Guru dalam Pengembangan Media diakses dari http://fikiharfian.iblogspot.co.id/2013/06/peran-guru-dalam-pengembangan-media_7704.html pada tgl 25 Februari 2016.
Jayanto, Ignasius Fandy . 2012. Peran Guru dalam Pengembangan Media diakses dari http://igfandyjayanto.blogspot.co.id/2012/12/peran-guru-dalam-pengembangan-media.html pada tgl 25 Februari 2016.
Rudisiswoyo. 2013. Makalah Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran diakses dari http://rudisiswoyo89.blogspot.co.id/2013/11/makalah-peranan-guru-dalam-proses.html pada tgl 25 Februari 2016.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sadiman, Arief S. dkk. 2012. Media Pendidikan. cet.16. Depok: PT.Raja Grafindo Persada.
Sumber Lain :
http://rudisiswoyo89.blogspot.co.id/2013/11/makalah-peranan-guru-dalam-proses.html
[1] Rudisiswoyo,2013,Makalah Peranan Guru dalam Proses
Pembelajaran,diakses dari http://rudisiswoyo89.blogspot.co.id/2013/11/makalah-peranan-guru-dalam-proses.html
pada tgl 25 Februari 2016.
[2] Dr. Rusman,M.Pd, Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru, Edisi kedua,(Jakarta:PT. Raja Grafindo
Persada,2010),hal.80
[4] Ibid,..hal.4
[5] Dr.Arief S. Sadiman,M.Sc, dkk. ,Media Pendidikan, cet.16, (Depok:PT.Rajagrafindo
Persada,2012), hal.6
[6] Ignasius Fandy Jayanto,2012,Peran Guru dalam Pengembangan Media ,
diakses dari
http://igfandyjayanto.blogspot.co.id/2012/12/peran-guru-dalam-pengembangan-media.html
pada tgl 25 Februari 2016.
[7]
Ibid,..hal.6
[8]Fikiharfian
, Peran Guru dalam Pengembangan Media,
diakses dari http://fikiharfian.iblogspot.co.id/2013/06/peran-guru-dalam-pengembangan-media_7704.html
pada tgl 25 Februari 2016.
[10] Ibid,..hal.9
[11] Dr.Arief S. Sadiman,M.Sc, dkk. ,Media Pendidikan, cet.16, (Depok:PT.Raja
Grafindo Persada,2012).,hal.17
Langganan:
Postingan (Atom)